Menghadap Kiblat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bila berdiri untuk sholat fardhu atau sholat sunnah, beliau menghadap Ka’bah. Beliau memerintahkan berbuat demikian sebagaimana sabdanya kepada orang yang sholatnya salah:“Bila engkau berdiri untuk sholat, sempurnakanlah wudhu’mu, kemudian menghadaplah ke kiblat, lalu bertakbirlah.” (HR. Bukhari, Muslim dan Siraj).
Tentang hal ini telah turun pula firman Allah dalam Surah Al Baqarah : 115: “Kemana saja kamu menghadapkan muka, disana ada wajah Allah.”
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah sholat menghadap Baitul Maqdis, hal ini terjadi sebelum turunnya firman Allah: “Kami telah melihat kamu menengadahkan kepalamu ke langit. Kami palingkan kamu ke kiblat yang kamu inginkan. Oleh karena itu, hadapkanlah wajahmu ke sebagian arah Masjidil Haram.” (QS. Al Baqarah : 144).
Setelah ayat ini turun beliau sholat menghadap Ka’bah.
Pada waktu sholat subuh kaum muslim yang tinggal di Quba’ kedatangan seorang utusan Rasulullah untuk menyampaikan berita, ujarnya, “Sesungguhnya semalam Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah mendapat wahyu, beliau disuruh menghadap Ka’bah. Oleh karena itu, (hendaklah) kalian menghadap ke sana.” Pada saat itu mereka tengah menghadap ke Syam (Baitul Maqdis). Mereka lalu berputar (imam mereka memutar haluan sehingga ia mengimami mereka menghadap kiblat). (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, Siraj, Thabrani, dan Ibnu Sa’ad. Baca Kitab Al Irwa’, hadits No. 290).
Berdiri
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengerjakan sholat fardhu atau sunnah berdiri karena memenuhi perintah Allah dalam QS. Al Baqarah : 238. Apabila bepergian, beliau melakukan sholat sunnah di atas kendaraannya. Beliau mengajarkan kepada umatnya agar melakukan sholat khauf dengan berjalan kaki atau berkendaraan.
“Peliharalah semua sholat dan sholat wustha dan berdirilah dengan tenang karena Allah. Jika kamu dalam ketakutan, sholatlah dengan berjalan kaki atau berkendaraan. Jika kamu dalam keadaa aman, ingatlah kepada Allah dengan cara yang telah diajarkan kepada kamu yang mana sebelumnya kamu tidak mengetahui (cara tersebut).” (QS. Al Baqarah : 238).
Menghadap Sutrah (Pembatas)
Sutrah (pembatas yang berada di depan orang sholat) dalam sholat menjadi keharusan imam dan orang yang sholat sendirian, sekalipun di masjid besar, demikian pendapat Ibnu Hani’ dalam Kitab Masa’il, dari Imam Ahmad.
Beliau mengatakan, “Pada suatu hari saya sholat tanpa memasang sutrah di depan saya, padahal saya melakukan sholat di dalam masjid kami, Imam Ahmad melihat kejadian ini, lalu berkata kepada saya, ‘Pasanglah sesuatu sebagai sutrahmu!’ Kemudian aku memasang orang untuk menjadi sutrah.”
Syaikh Al Albani mengatakan, “Kejadian ini merupakan isyarat dari Imam Ahmad bahwa orang yang sholat di masjid besar atau masjid kecil tetap berkewajiban memasang sutrah di depannya.”
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Janganlah kamu sholat tanpa menghadap sutrah dan janganlah engkau membiarkan seseorang lewat di hadapan kamu (tanpa engkau cegah). Jika dia terus memaksa lewat di depanmu, bunuhlah dia karena dia ditemani oleh setan.” (HR. Ibnu Khuzaimah dengan sanad yang jayyid (baik)).
Beliau juga bersabda:
“Bila seseorang di antara kamu sholat menghadap sutrah, hendaklah dia mendekati sutrahnya sehingga setan tidak dapat memutus sholatnya.” (HR. Abu Dawud, Al Bazzar dan Hakim. Disahkan oleh Hakim, disetujui olah Dzahabi dan Nawawi).
Dan hendaklah sutrah itu diletakkan tidak terlalu jauh dari tempat kita berdiri sholat sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri shalat dekat sutrah (pembatas) yang jarak antara beliau dengan pembatas di depannya 3 hasta.” (HR. Bukhari dan Ahmad).
Adapun yang dapat dijadikan sutrah antara lain: tiang masjid, tombak yang ditancapkan ke tanah, hewan tunggangan, pelana, tiang setinggi pelana, pohon, tempat tidur, dinding dan lain-lain yang semisalnya, sebagaimana telah dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
jdshafyugshIUcf
alafu ana copy paste..
buat ngisi blog ana
afwan..lama ga Online..tafadhol akh…jazakumullah khoir atas kunjungannya..jangan lupa kritik dan sarannya..
I like this that for you..
tlg di lengkapi yahh tlg kirimkan sya tata cara sholat rasul.. di email sy,,
lampungcity@ymail.com
oya tlg ya
untuk nino,antum bisa download sifat sholat nabi di Sini.
Semoga bermanfaat..
jazakallah. izin ngopi
Jazakalluhu khairankatsiira, mohon izin untuk ana copy tatacara shalat. Syukran !
maaf apa semua ini benar,coz di dunia ini udah banyak banget cara”sholat yang dah menyimpang dari tata cara sholat nabi muhammad SAW
cry apa yang di jelas kan disini smua nya benar?
coz di didunia nie dah banyak bet cara sholat yang menyimpang dari tata cara sholat nabi muhammad SAW,tolong di bales tHX
jika ibadah yang kita kerjakan sesuai dengan Al-qur’an, hadits yang shohih, dan pemahaman para sahabat, maka insyaalloh ibadah kita benar. banyak orang mengaku sesuai dgn Al-qur’an dan hadits yang shohih..tapi tidak sesuai dgn pemahaman para sahabat.wallaahua’lam..syukron
assalamu alaikum. mohon izin untuk di copy
Alhamdulillah wa syukurillah anda sudah membagikan ilmu yg bermanfaat bagi umat muslim mengenai cara sholat yg benar.
Karena Rosul bersabda : “Shollu kamaa roaytumuu nii ushollii” (Sholatlah seperti kamu menyaksikan aku melaksanakan sholat).
Banyak umat Islam yg taqlid thdp imam2 mereka sekalipun bertentangan dengan sunnah, dengan alasan untuk menghormati imam mereka sehingga lupa untuk menerima sunnah yg shohih, malah mrk mencemooh org yg melakukan sunnah Nabi.
Insya Allah tata cara sholat yang anda sampaikan sesuai atau setidaknya mendekati seperti apa yang dilakukan oleh Rosululloh dikarenakan berdasarkan hadits2 shohih dan sanad yang jelas asal usulnya. Wallohu’alam
Ijinkan saya untuk membuat link/tautan untuk artikel ini, semoga ilmu yang anda sampaikan mendapatkan ridho dan berkah dari Alloh subhanahu wata’ala
wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh..
tafadhol..syukron
bagi-bagi terus ilmunya…..
makasih…………
ALLAHU AKBAR
assalaamu’alaykum..
ijin taut….syukron…
tafadhol
izin copas ya
Afwan, saya mau tanya…Insya Alloh saya juga sudah belajar dan praktikan sholat cara Rasulullah, tata cara Wudhu, dan bacaan sholatnya dari guru kajian mingguan salafi saya.
pertanyaan saya adalah teman kantor sering mengajak sholat berjamaah dengan saya tetapi tata cara sholat meraka jauh dari teori tata cara sholat seperti yang saya pelajari seperti tidah merapatkan kaki, sedekap dipusar, tidak ada duduk istirahat. dan saya jd sering menolak jamaah dengan mereka. saya ragu bermakmum dengan mereka.jazakalloh khoir
jika antum bisa menasihati mereka maka nsihatilah yg baik dan lembut. terlebih lagi mereka teman antum. berikan artikel2 atau video ttg tatacara sholat yg sesuai. wallaahua’lam.silahkan lebih jelasnya antum tanya ke ustadz antum.
atau antum bisa baca disini
terima kasih…. ilmu yang bermanfaat.. 🙂
Syukron 🙂
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM. ALHAMDULILLAH, KARENA MASIH ADA ORANG YG PEDULI AJARAN YG SESUAI SUNAH RASUL SAW,
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM. ALHAMDULILLAH, KARENA MASIH ADA ORANG YG PEDULI AJARAN YG SESUAI SUNAH RASUL SAW.
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM. ALHAMDULILLAH, KARENA MASIH ADA ORANG YG PEDULI AJARAN YG SESUAI sunah Rasul SAW
Assalaamu’alaikum….
Syukron ilmunya akhy…
Penting sekali mengetahui tatacara sholat yang benar sesuai tuntunan sunnah Rasuulullaah dn menghindari hal-hal yang bid’ah
Ana izin copy paste untuk ana sebarluaskan melalui blog ana ya….
Jazakallaah khairan katsiir
wa’alaykumussalaam warohmatulloh..
tafadhol akh, semoga bermanfaat. waiyyakum
minta ijin buat copas buat catatan biar inget trus..
tafadhol akhi. semoga bermanfaat
Alhamdulillah , ketemu pelajaran yg saya butuhkan
Reblogged this on Iki BloG and commented:
Semoga Bermanfaat..
syukron panduan shalat yang sesua sunnahnya.
izin o Pas
makasih topiknya bagus ijin copas dan di kaji serta di posting di blog kami, agar bs di baca oleh murid2 kami. Namun kami akan mencantumkan alamat saudara admin
Assalaamu’alaykum.. ana izin copas ya.. baarokAlloohu fiyka
Assalaamu’alaykum… ana copas nggeh.. jazaakumulloohu khoyro